Bersepedalah wahai kawan

Bumi kini sedang bersedih, pemanasan global dimana-mana, asap knalpot dan pabrik pun merajalela, hidup menjadi tidak sehat, dan tidak ramah lingkungan, mari kita bangkitkan budaya hidup sehat dengan bersepeda, nggowes yuk...salam nggowes untuk seluruh Indonesia dan Dunia
Home » » Kampus UMM Bergowes

Kampus UMM Bergowes


Berada di tepi jalan nasional Jalan Raya Tlogomas Kec. Dau Kab. Malang yang menjadi akses mobilitas semua kendaraan dari dan ke Kota Wisata Batu (KWB) menuju Kota Malang, Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang terimbas kemacetan tak terkira. Setiap hari, sepanjang tahun. Terutama saat jam sibuk, pagi di hari kerja dan paling parah terjadi ketika akhir pekan, Sabtu-Minggu, saat pelancong domestik dan mancanegara menikmati berbagai destinasi wisata di KWB dan Malang  Raya. Jalan dua arah selebar sekitar 8 m itu seolah tak mampu menampung beban mobilitas kendaraan. Titik yang berpotensi padat hingga macet kian menyebar. Mulai dari Simpang Terminal Landungsari (berjarak 250 m dari Kampus III UMM), Eks Pasar Dinoyo di Jl Mayjend MT Haryono yang sejak tahun lalu dibangun mall, Simpang 3 Jl Mayjend MT Haryono-Jl Gajayana hingga Simpang Empat Jl Mayjend MT Haryono-Jembatan Jl Soekarno Hatta-Jl Mayjend Pandjaitan dan seterusnya. Warga Malang  Raya (Arema), atau yang pernah kuliah di Malang dan pelancong di Jatim pernah merasakannya.  
Fenomena kemacetan tak hanya lekat dengan Jakarta. Surabaya dan Malang, kota terbesar kedua dan ketiga di Jatim, kini telah tertular “virus” yang dihasilkan oleh industri otomotif nasional. Pertumbuhan ekonomi yang menjadikan Malang sebagai Kota Pendidikan telah menjadikan warga terpaksa kudu mengakrabi kemacetan. Bayangkan, UMM saja punya 31 ribu mahasiswa dan 1.100 karyawan serta dosen! Mereka tersebar di kampus 1 Jl Bandung, Kampus 2 Jl Bendungan Sutami dan Kampus 3 Jl Raya Tlogomas. ‘’Kemacetan setiap hari di sekitar Kampus 3 Jl Raya Tlogomas sudah sangat parah, butuh langkah extraordinary,’’ ungkap Rektor UMM, DR. Muhadjir Effendy.  
Doktor sosiologi militer ini pun memutar otak untuk mengurai kemacetan di sekitar Kampus 3 UMM yang memiliki luas lahan hingga 52 ha tersebut. Upaya merancang moda transportasi di dalam kampus pun digagas. Mulai dari pengadaan mobil shuttle di dalam kampus, pembangunan tempat parkit kendaraan di batas luar kampus hingga pengadaan 350 sepeda untuk warga kampus 3 UMM serta tempat parkirnya.
Sabtu (16/11) kemarin, perubahan itu mulai dijalankan. Program UMM Go Green n Clean dimulai dengan aksi funbike bersama warga kampus. Kawasan berjuluk Kampus Putih; Dari Muhammadiyah untuk Bangsa itu memulai aksi bersepeda. ‘’Untuk UMM Go Green n Clean, kita komitmen untuk investasikan dana sekitar Rp 2 miliar. Pengadaan 350 unit sepeda untuk warga kampus ini adalah salah satu buktinya,’’ beber rektor kelima UMM yang menggantikan Prof. Malik Fadjar ini.
Tahun depan, pengadaan sepeda akan dilanjutkan hingga mencapai 2 ribu unit. Sehingga, warga kampus atau tamu di Kampus 3 UMM nantinya bisa menikmati UMM Go Green n Clean dan shuttle car yang menghubungkan beberapa destinasi, secara gratis. Mulai dari gerbang utama, Masjid AR Fachrudin, Dome UMM, Gedung Kuliah Bersama (GKB), Stadion UMM, Lab Pertanian, Perpustakaan, Kantin, Student Center, Aula BAU, Taman Helipad hingga Kolam Taman. ’’Rekayasa sosial telah dimulai. Tentu, masih banyak PR yang perlu dibenahi,’’ tandas Muhadjir, pria kelahiran Madiun 57 tahun silam ini. (jalal) 

sumber:  http://b2w-indonesia.or.id/bacanote/kampus_umm_bergowes_8

2 komentar:

  1. Knp gak dr jaman q dulu ya dikasi sepeda, enak mahasiswa sekarang gak perlu ngos2an jalan dr parkiran sampai ke gedung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu mungkin belum booming banget mas Irfan, semoga selanjutnya makin banyak mahasiswa yang pakai juga

      Hapus

 
Support : B2W | Majalah Sepeda | Jersey-Sepeda | Surya26.com | Olshop | Buah Matoa
Copyright © 2013. nggowes.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger